Prancis menjajah Indonesia?

Selain Jepang, Belanda, Portugis, dan Inggris, negara mana lagi yang pernah menjajah Indonesia?

Prancis



Lodewijk I atau Louis I, raja boneka yang merupakan adik kandung dari Napoleon I atau Napoleon Bonaparte

Sebenarnya bisa dibilang fokusnya saat itu hanyalah di pulau Jawa saja, itu pun berlangsung dalam waktu singkat dari tahun 1806 sampai dengan 1811 yang lebih dikenal sebagai French Interregnum.

Semua dimulai dari kebangkrutan Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC pada tahun 1800 dan kemudian seluruh asetnya dinasionalisasikan oleh pihak pemerintah negara Belanda pada saat itu. Kemudian di satu sisi juga terjadi Perang Napoleon yang cukup mengguncang Eropa.

Perang Napoleon atau Napoleonic Wars, 1803–1815

Perang yang melanda hampir sebagian besar wilayah Eropa ini tentu mempengaruhi politik, ekonomi, dan hubungan antar kerajaan, yang kemudian tentunya juga mempengaruhi daerah - daerah koloni kerajaan seperti di Asia Tenggara.

Belanda yang kemudian juga takluk atas Prancis, dibentuk sebagai Kingdom of Holland pada tahun 1806 setelah Napoleon I memutuskan untuk membubarkan Batavian Republic yang sebelumnya berdiri sebagai negara republik di wilayah Belanda.

Revolusi Batavia yang terjadi pada tahun 1795

Napoleon I yang ingin memperkuat posisinya sebagai Kaisar Prancis, tentunya mengutus beberapa orang terdekatnya sebagai pemimpin wilayah - wilayah kekuasaan boneka milik Prancis saat itu, termasuk dengan Belanda.

Maka dirinya mengutus adik kandungnya, Louis I, sebagai raja boneka untuk memimpin kerajaan Belanda yang baru. Jadi setelah pendirian kerajaan yang baru, otomatis wilayah kolonial di Hindia Belanda pada saat itu adalah wilayah milik Kekaisaran Prancis yang secara administratif diatur oleh Kerajaan Belanda.

Herman Willem Daendels

Kemudian Louis I yang saat itu berkuasa, mengutus salah satu jenderal terbaiknya yang dipercaya menjabat sebagai Gubernur-Jenderal di Hindia Belanda yang letak kekuasaannya berpusat di pulau Jawa. Herman Willem Daendels menggantikan Albertus Weise yang saat itu menjabat sebagai Gubernur-Jenderal.

Dikarenakan adanya ketakutan besar bahwa Inggris akan menyerang Hindia Belanda, khususnya pulau Jawa, maka Daendels segera bergerak cepat untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur memadai di pulau Jawa.

De Grote Postweg atau Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan

Kepemimpinan Daendels diakui memang keras dan kejam, semua diakibatkan potensi invasi besar dari Inggris yang bisa terjadi kapan saja. Maka banyak yang dibangun olehnya, dimulai dari rumah sakit hingga pusat latihan militer, pabrik senjata di Semarang dan Surabaya, akademi militer, hingga benteng - benteng kokoh di Batavia dan Surabaya.

Semua ini tidak mungkin terjadi jika Daendels tidak memerintahkan pembangunan jalan yang menghubungkan pulau Jawa, maka dibangunlah De Grote Postweg yang terbentang luas dari Anyer sampai ke Panarukan. Jalana seribu kilometer ini diselesaikan dalam waktu satu tahun saja, yang mana menewaskan ribuan orang Jawa pada saat itu.

Batavia, ibukota Hindia Belanda

Kesuksesan lain dari Daendels antara lain adalah Kesultanan Banten yang mampu dikalahkan dan dikuasai pada tahun 1808. Hingga kemudian pada tahun 1810, Prancis menganeksasi wilayah Belanda sepenuhnya.

Kekuasaan Prancis berlangsung hingga tahun 1811, ketika Inggris berhasil menjatuhkan wilayah - wilayah pertahanan penting di Hindia Belanda dan juga pada akhirnya Invasi Jawa terjadi. Faktor lain yang mempengaruhi adalah mulai melemahnya kekuatan Kekaisaran Prancis dibawah kepemimpinan Napoleon I di Eropa.

Bisa dibilang, Prancis tidak sepenuhnya menjajah Hindia Belanda layaknya mereka menjajah wilayah Indochina, Prancis masih menggunakan kekuasaan boneka Belanda untuk mengatur segala macam adminstrasi dan kepentingan yang ada di Hindia Belanda. Pulau Jawa juga lebih menjadi fokus terpenting dari Kekaisaran Prancis saat itu. 🙂

Comments

Popular Posts