bagian dari pemuda yang menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.

Dalam Sejarah kemerdekaan, diceritakan bila kaum muda, sempat menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok untuk mencegah pengaruh Jepang ke Soekarno-Hatta.

Dalam buku sejarah di Sekolah, tidak diceritakan secara detail siapa saja pemuda yang terlibat dalam aksi tersebut.

Dan salah satu pemuda yang terlibat ialah Dipa Nusantara Aidit alias DN Aidit. Rasanya mungkin sulit untuk percaya, bahwa tokoh yang namanya 'abadi' sebagai penghianat bangsa karena merupakan dalang dalam pemberontakan PKI 1965 yang bercita-cita mendirikan negara berlandaskan komunis, rupanya merupakan bagian dari pemuda yang ikut langsung berjuang demi kemerdekaan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.


Bung Karno "Overated"

Di buku-buku sejarah kerap kali diceritakan bila sosok Soekarno merupakan seorang yang luar biasa. Namun kenyataanya Bung Karno tetap manusia biasa yang juga punya kekurangan, termasuk saat memimpin negara kita.

Bung Karno selalu dicitrakan sebagai pemimpin hebat, namun faktanyaa saat ia jadi pemimpin tak demikian. Saat ia jadi pemimpin, Indonesia mengalami banyak gejolak seperti:

Hyperinflasi. Inflasi gila-gilaan hingga 600%

Menjadi penguasa tunggal, membubarkan DPR, membentuk DPR versi dirnya sendiri.

Menjebloskan lawan politinya ke penjara karena anti kritik.

Politik mercusuar yang menghabiskan anggaran negara disaat rakyat kelaparan "Biar tekor asal kesohor".

Perang tak ada arti melawan Malaysia yang menyebabkan keadaan makin sulit dengan slogan "ganyang Malaysia.

Konflik separitis yang dipicu karena kecemburuan sosial beberapa daerah di Indonesia akibat kurang perhatian dari pemerintah pusat.

Membiarkan PKI merajalela dengan kebrutalan mereka, hingga puncaknya ialah PKI memberontak tahun 1965.

Tak semua pahlahwan berjiwa "Pahlawan"

Tak semua orang yang mendapat gelar pahlawan layak dijadikan panutan.

Contohnya saja :

Tuanku Imam Bonjol

Dia dikenal sebagai pahlawan Nasional yang telah berjuang memimpin kaum padri melawan Belanda. Namun dibalik cerita kepahlawanan beliau, dia memiliki sisi kelam yang tak diceritakan di buku pelajaran sekolah

Melakukan Invansi ke tanah Batak yang menimbulkam genosida alias pemusnahan massal terhadap etnis Batak(1816–1833), hal tersebut diabadikan dalam sebuah buku berjudul MO Parlindungan, Pongkinangolngolan Sinamabela Gelar Tuanku Rao: Teror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak, 1816-1833 (2006) dan karya Basyral Hamidy Harahap, Greget Tuanku Rao (2007).

Tan Malaka, namanya dilupakan di buku pelajaran sejarah.

Tan Malaka, entah mengapa namanya seolah 'asing' di buku pelajaran sejarah di Indonesia, padahal dia memiliki peranan yang cukup vital dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Tan Malaka pernah menuangkan gagasannya mengenai Republik di beberapa buku seperti menuju Republik Indonesia, Madilog, Gerpolek, dan Massa aksi, kita bisa melihat pola pikir Tan Malaka.

Ada desas-desu yang menyebabkan nama Tan Malaka 'dimusnahkan' di buku pelajaran sejarah karena dia dianggap Komunis.

NOTED:

(Masih sangat banyak peristiwa bersejarah yang tidak diajarkan di buku sejarah Indonesia).

Dimana kita tau,salah satu tujuan belajar sejarah untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air, karena itu negara berupaya "manampilkan" hal-hal baik saja dari sejarah Indonesia. Adapun sejarah yang dianggap buruk, You Knowlah.

(Jiika ada kesempatan, saya akan mencoba menjelaskan beberapa peristiwa yang ada di gambar diatas)

Mengingat, untuk menjelaskan suatu peristiwa sejarah, tak cukup hanya berdasarkan opini pribadi, namun juga harus menyertakan sumber yg kredibel, maka saya butuh waktu untuk mencari sumber yg kredibel.

Sumber:

ANDI


Comments

Popular Posts